Archive for Desember 2013

(ANFISMAN) SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Senin, 02 Desember 2013
Posted by Hijroh Mustika
SISTEM REPRODUKSI

A.Pengertian

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak

B.ALAT REPRODUKSI MANUSIA BESERTA FUNGSINYA

a. Intrgonadal

1. Pada Pria

a Alat Kelamin Dalam

Alat kelamin dalam pria terdiri atas : testis, saluran kelamin dan kelenjar kelamin.

- Testis

Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur. Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak di luar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel- sel sperma dan juga memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Di dalam testis banyak terdapat pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.

- Saluran Reproduksi (Kelamin) Pria

Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri atas :

Ø Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.

Ø Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.

Ø Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.

Ø Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen dari kantong mani.

- Kelenjar Kelamin

Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin. Kelenjar tersebut terdiri atas :

· Vesikula Seminalis disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.

· Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.

· Kelenjar Bulbouretra (Cowper) menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra. Getah yang dihasilkan berupa lendir.

Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan (kopulasi), semen dipancarkan keluar melalui uretra.

b. Alat Kelamin Luar

Alat kelamin luar pria terdiri atas penis dan skrotum.

- Penis merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau persetubuhan. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke saluran kelamin wanita.

Di dalam penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena sesuatu hal, rongga ini berisi penuh oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang disebut Ereksi.

Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia 14 tahun sampai tua, selama manusia itu dalam keadaan sehat.

Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuasi bagi spermatozoa


2. Pda wanita

b.Alat Kelamin Luar pada wanita

Alat kelamin luar wanita terdiri atas : vulva, labium, saluran urine dan saluran kelamin.

· Vulva, yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita. Dapat di bagi menjadi 2, yaitu :

- Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Di depan lambium mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris (kelentit). Pada klitoris terdapat jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti halnya penis pada laki- laki.

- Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.

· Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (uretra) dan saluran kelamin atau vagina.

· Vagina merupakan saluran akhir dari saluran kelamin

· Terdapat sebuah lipatan kulit menutupi sebagian lubang vagina. Lipatan kulit tersebut disebut himen (selaput dara).



b. Aalt Kelamin Dalam

Alat kelamin dalam wanita terdiri atas ovarium atau indung telur, saluran kelamin dan vagina atau liang peranakan.

· Ovarium, umumnya ovarium seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya seperti telur, terdapat di dalam rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan tulang kemudi. Di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel telur ini disebut folikel.

a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahanakan sifat sekunder pada wanita serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.

b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.

· Fimbriae merupakan serabut/ silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.

· Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/ membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.

· Tuba fallopi meruapakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

· Oviduct merupakan saluran telur berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.

· Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.


b. Ekstragonadal

1. Payudara

Payudara manusia berbentuk kerucut dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau ketujuh.

Payudara memiliki jaringan kelenjar yang terdiri atas 15-25 lobus, masing- masing bermuara di duktus ekretorius dan berakhir pada putting susu. Tiap duktus melebar ketika memasuki basis putting susu untuk membentuk sinus susu yang befungsi sebagai reservoir susu selama masa menyusui. Tiap lobus terdiri dari 50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu suatu duktus ekrestorius.

Putting susu dan aerola mengandung otot polos yang berfungsi untuk menyempitkan aerola dan menekan putting susu sehingga putting susu tegak dan keras, dengan demikian akan mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit putting susu dan aeropla berpigmen banyak dan tidak berambut, tetapi kadang-kadang pada aerola mengandung folikel rambut.

2. Kulit

Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsive secara seksual, misalnya kulit di bagian bokong dan lipat paha dalam. Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal lemak. Yang berfungsi sebagai “parfum” daya tarik seksual. Pheromone juga ditenukan juga di dalam urine, plasma keringat dan kelenjar air liur

C.Faktor Yang Mempengaruhi Proses Fisiologis Sistem Reproduksi Manusia



Banyak faktor yang berpengaruh terhadap reproduksi manusia yang dapat dikelompokkan sebagai berikut

a. Faktor Organobiologik

Reproduksi manusia yang bersifat biseksual, dipengaruhi oleh faktor organobiologik, baik pada pria maupun pada wanita. Faktor organobiologik ini mencakup berbagai kelainan anatomis maupun fungsional dari pada alat tubuh manusia, terutama kelainan alat dan fungsi reproduksi, yang dapat mengakibatkan kelainan pada kualitas dan kuantitas reproduksi manusia.

Dalam kelompok faktor oganobiologik ini, termasuk :

1. Umur manusia.

Diketahui bahwa puncak kesuburan umumnya berada pada usia sekitar 24 - 25 tahun. Fungsi reproduksi menurun setelah usia itu.

2. Faktor gizi.

3. Penyakit infeksi, seperti radang kelenjar parotis pada mulut (gondongan), tuberkulosis, kencing nanah, radang prostat, kusta, cacar dan sebagainya.

4. Alergi dan gangguan imunologik.

5. Gangguan metabolisme umum, seperti kencing manis dan sebagainya.

6. Kegagalan ginjal menahun.

7. Kelumpuhan bagian bawah anggota badan (papaplegia).

8. Kelainan endoktrim pada kelenjar hipofise otak.

9. Kelainan kromosom.

10. Kelainan letak, misalnya tidak turunnya buah zakar kedalam kantong zakar.

11. Gangguan persanggamaan seperti impoten dan sebagainya.

12. Pengaruh dari luar : obat, zat kimia, radiasi, suhu ling¬kungan sekitar, dan sebagainya.



b. Faktor Psikoedukatif.

Reproduksi manusia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tergolong psikoedukatif, yaitu faktor kejiwaan dan pendidikan atau pengetahuan manusia. Kesadaran akan gawatnya masalah kependudukan suatu negara, merupakan motivasi untuk upaya pentingnya memelihara kesehatan ibu dan anak serta keluarga, membuat para pasutri mempraktekkan keluarga berencana. Dalam banyak hal, pendidikan kaum wanita berpengaruh positif terhadap pengendalian reproduksinya.



c. Faktor Sosiokultural

Faktor yang tergolong dalam kelompok sosial budaya memberi pengaruh pula terhadap reproduksi manusia. Pandangan bahwa anak laki-laki lebih berharga daripada wanita, banyak anak banyak rejeki seringkali menjadi pendorong pemacuan terhadap fungsi reproduksi, bahkan seringkali dengan melupakan akibat buruk terhadap kesehatan ibu dan anak.



D.HORMON-HORMON PADA SISTEM REPRODUKSI

1. Hormon pada Pria

Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.

a. Testoteron

Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

b. LH (Luteinizing Hormone)

LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron

c. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

d. Estrogen

Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

e. Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.



2. Hormon pada Wanita

Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi.

a. Estrogen

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

b. Progesterone

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.



c. Gonadotropin Releasing Hormone

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

d. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

e. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

f. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.





GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

1. Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.

2. Kanker genitalia

Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.

3. Kanker vagina

Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.

4. Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.

5. Kanker ovarium

Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

6. Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.

Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

7. Infeksi vagina

Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.

8. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.

9. Kriptorkidisme

Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.

10. Uretritis

Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.

11. Prostatitis

Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.

12. Epididimitis

Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.

13. Orkitis

Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

14. Sifilis

Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.

Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

15. Gonore (kencing nanah)

Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.

Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

16. Herpes Genetalis

Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

17. Keputihan (Fluor Albus)

Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).



18. AIDS

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara


Makalah mikrobiologi fermentasi.respirasi anaerob asimilasi

Minggu, 01 Desember 2013
Posted by Hijroh Mustika
MAKALAH MIKROBIOLOGI

FERMENTASI,RESPIRASI ANAEROB,ASIMILASI 








                                                                        OLEH

                                                                KELOMPOK 3:

                                                            HIJROH MUSTIKA

                                                             NOVIA YUNIKA

                                                              SATRUL JAMIL

                                                            SILVIRA SAFITRI

                                                              WINDA AYU P.





                                                        JURUSAN BIOLOGI

                      FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

                                             UNIVERSITAS NEGERI PADANG

                                                                     2013
1.FERMENTASI

Fermentasi berasal dari kata Latin ”fervere” yang berarti mendidih, yang menunjukkan adanya aktivitas dari yeast pada ekstrak buah-buahan atau larutan malt biji-bijian (Adams, 2000). Kelihatan seperti mendidih disebabkan karena terbentuknya gelembung-gelembung gas CO2 yang diakibatkan proses katabolisme atau biodegradasi secara anaerobik dari gula yang ada dalam ekstrak.

Fermentasi ditinjau secara biokimia mempunyai perbedaan arti dengan mikrobiologi industri. Secara biokimia, fermentasi diartikan sebagai terbentuknya energi oleh proses katabolisme bahan organik, sedang dalam mikrobiologi industri, fermentasi diartikan lebih luas yaitu sebagai suatu proses untuk mengubah bahan baku menjadi suatu produk oleh massa sel mikroba. Dalam hal ini, fermentasi berarti pula pembentukan komponen sel secara aerob yang dikenal dengan proses anabolisme atau biosintesis

Proses fermentasi mengubah sifat fisik dan kimia dari makanan (misalnya rasa, tekstur, penampilan) dan telah terbukti

(a) meningkatkan daya cerna karbohidrat dan protein,
(b) meningkatkan kadar beberapa vitamin dan mineral,
(c) menyeimbangkan bakteri menguntungkan (flora usus) dalam sistem pencernaan kita

Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan ketidaktersediaan oksigen bebas.Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat.

Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob.

B. Mikroba yang BerperanDalam Proses Fermentasi

1. Fermentasi Asam Asetat Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.

2. Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.

3. Fermentasi Asam Sitrat Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.

4. Fermentasi Asam Glutamat Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicu.



C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.

Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari karbon. Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula sangat mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan.

Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm) akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama sekali.

1. pH

PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alcohol akan berjalan dengan lambat.

2. Nutrien

Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient.Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat yang mengandung karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.
3. Temperatur

Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal untuk pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisarantara 25-30ºC dan temperature maksimal antara 35-47ºC. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada suhu 0ºC. Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di samping temperature mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi komposisi produk akhir. Pada temperature yang terlalu tinggi akan menonaktifkan yeast. Pada temperature yang terlalu rendah yeast akan menjadi tidak aktif.

2.RESPIRASI ANAEROB

Respirasi anaerobik adalah suatu proses di mana organisme menghasilkan energi dalam ketiadaan oksigen. Artikel berikut ini akan mencakup semua informasi yang berhubungan dengan apa yang respirasi anaerobik.
 Respirasi merupakan proses penting dari kehidupan. Proses ini merupakan jalur biokimia yang melepaskan energi dari ikatan kimia glukosa dan energi ini digunakan untuk melaksanakan fungsi-fungsi penting lainnya dari kehidupan. Setiap sel hidup dan setiap mengikuti respirasi selular. Respirasi seluler dapat dilakukan dengan dua jalur yang berbeda. Respirasi seluler yang terjadi di hadapan oksigen disebut respirasi aerobik. Dan respirasi seluler yang terjadi dalam ketiadaan oksigen respirasi seluler anaerobik.
Pada sel prokariotik langkah respirasi seluler yang dilakukan dalam sitoplasma dan permukaan bagian dalam sel. Dalam kasus sel eukariotik, mitokondria adalah tempat produksi energi. Energi yang dihasilkan dalam bentuk ATP, yaitu, Triphospahate Adenosin. Diagram berikut respirasi aerobik selular akan membantu Anda memahami proses generasi ATP.

Aerobik Respirasi Seluler

Glukosa → Glikolisis → Siklus TCA → Elektron Transportasi Rantai → ATP

Dalam respirasi sel, dengan-produk CO2. Ini sisa metabolisme mengikat dengan air dan membentuk asam karbonat yang penting untuk mempertahankan pH darah. Jika CO2 adalah lebih, maka akan menurunkan pH darah. Oleh karena itu, kelebihan CO2 yang dikeluarkan dari tubuh secara teratur. Ini adalah dalam singkat tentang respirasi aerobik.

Definisi respirasi anaerobik menyatakan bahwa itu adalah jalur di mana oksidasi molekul terjadi dalam ketiadaan oksigen untuk menghasilkan energi. Langkah pertama dalam semua jalur respirasi sel adalah glikolisis yang berlangsung tanpa kehadiran molekul oksigen. Jika ada oksigen dalam sel, maka secara otomatis berubah menjadi respirasi aerobik dengan bantuan siklus asam Tricarboxylic (TCA). Siklus TCA membantu dalam produksi energi yang dapat digunakan dalam bentuk ATP yang lebih tinggi dalam kuantitas daripada proses respirasi anaerobik.
Proses respirasi anaerobik selular adalah siklus tunggal untuk produksi energi bagi bakteri anaerob banyak. Sel eukariotik Banyak juga beralih pada proses respirasi anaerobik mereka dalam kasus pasokan oksigen rendah. Contoh terbaik untuk proses respirasi anaerob dalam sel eukariotik adalah otot manusia.

Persamaan Respirasi Anaerobik

Dalam proses respirasi anaerob, yang glikolisis langkah pertama adalah respirasi sel aerobik. Langkah ini menghasilkan 2 molekul ATP. Produk dari glikolisis adalah piruvat, digunakan dalam fermentasi respirasi anaerobik. Ini fermentasi respirasi anaerobik membantu dalam produksi etanol dan nicotinamide adenine dinucleotide (NAD +) atau untuk produksi laktat dan NAD +. Produksi NAD + sangat diperlukan sebagai glikolisis menggunakannya dan jika ada penipisan NAD +, hal itu akan menyebabkan kematian sel. Proses respirasi anaerob mengikuti siklus Krebs dan terjadi dalam cairan sitoplasma. Hasil energi utama dari respirasi aerobik terjadi di mitokondria. Banyak energi pergi limbah dalam bentuk molekul etanol dan laktat sebagai sel tidak dapat memanfaatkannya. Sebaliknya mereka mengeluarkan produk ini sebagai limbah. Respirasi anaerob terjadi dalam bentuk dua jalur, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Berikut ini adalah persamaan respirasi anaerobik kimia.

Rumus Respirasi Anaerobik

2ATP "+ C 6H 1.206 Enzim 2CH3CH2OH + 2CO2 + 4ATP

Perbedaan Antara Fermentasi dan Respirasi Seluler
Sementara kedua hasil proses dalam produksi ATP dan limbah tertentu atau oleh-produk, perbedaan berkaitan dengan fermentasi vs respirasi seluler cukup signifikan untuk menarik pengawasan dekat dan perhatian akademik. Poin-poin berikut berbaring daerah di mana kedua proses berbeda satu sama lain.

Titik utama dari perbedaan antara fermentasi dan respirasi selular adalah sifat dari agen pengoksidasi masing-masing mempekerjakan. Sementara fermentasi terutama tergantung pada akseptor elektron endogen, respirasi seluler (yang mungkin aerobik serta anaerob) hampir selalu menggunakan akseptor elektron eksogen.

Respirasi sel aerobik memecah glukosa untuk melepaskan sekitar 18 - 20 kali lebih ATP dari fermentasi. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa tingkat transfer energi intraseluler dalam kasus respirasi seluler lebih tinggi daripada selama fermentasi.

Namun, laju pelepasan ATP oleh respirasi seluler lebih lambat dibandingkan dengan laju pelepasan ATP melalui fermentasi.
Respirasi sel tidak dapat memetabolisme asam piruvat dalam ketiadaan oksigen. Oleh karena itu, dalam kondisi anaerobik, asam piruvat harus menjalani fermentasi untuk terurai menjadi limbah selular untuk menjadi, pada akhirnya, dikeluarkan dari sel.

Fermentasi dapat terjadi dalam tubuh sebagai sarana menutupi untuk slow release dari ATP oleh respirasi selular. Juga, fermentasi mengambil alih proses metabolisme nutrisi organik tanpa adanya oksigen, saat respirasi selular mengambil kursi belakang. Respirasi sel, di sisi lain, tidak bisa menutupi untuk fermentasi dalam situasi sebaliknya.

Jadi, Anda lihat, sementara kedua proses menghasilkan hasil yang sama, ATP, proses masing-masing dan peran situasional sangat berbeda satu sama lain. Nutrisi organik yang paling umum digunakan untuk metabolisme lebih lanjut oleh respirasi sel atau fermentasi adalah karbohidrat, asam lemak dan asam amino yang berbeda. Sementara fermentasi adalah metode yang paling umum dari konversi energi pada bakteri, ragi dan mikroorganisme lain yang serupa, mereka juga bisa menjalani respirasi selular. Namun, dalam kasus ini, para agen pengoksidasi cenderung anorganik di alam, seperti ion belerang, hidrogen, metana dan logam dan bentuk respirasi selular dikenal sebagai respirasi anaerobic.

ASIMILASI
Metabolisme terdiri atas katabolisme dan anabolise. Katabolisme menghasilkan energi yang kemudian akan dimanfaatkan untuk reaksi biosintesis (anabolisme). Produk bisitesis ini berupa bahan organik kompleks seperti karbohidrat, protein, lipid yang digunakan untuk membangun sel. Demikian pula hal nya yang terjadi pada mikroba. Baker (1936) menunjukan bahwa oksidasi karbohidrat oleh organisme tertentu akan menghasilkan oksigen yang berlimpah, tidak semua oksigen ini akan digunakan untuk proses penyelesaian (mengasilkan CO2 dan H2O) akan tetapi sebagian digunakan untuk asimilasi oleh sel. Baker menampilan reaksi asimilasi asm asetat oleh Prototheca zopfii:

Asam asetat dioksidasi dan menghasilkan CO2 dan H2O serta komponen yang memiliki rumus empiris karbohidrat. Baker menyimpulkan bahwa proses asimilasi oleh Prototheca zopfii adalh pelopor proses asiilasi oksidatif arbohidrat yang disimpan didalam sel. Clifton (1937) melakukan penelitan dengan Pseudomonas calcoacetica dan memperoleh kesimpulan yang sama dengan hasil yang disimpulkan oleh Baker

Bahan organik itu dapat dibentuk dengan melakukan asimilasi C atau fotosintesis dengan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik menggunakan bantuan cahaya sebagai sumber energi perubahnya. begitu pula pada bakteri yang berklorofil seperti ( bakterio purpurin maupun bakterio khlorofil).

Dalam pembuatan energi dari bahan anorganik menjadi bahan organik itu ternyata tidak selalu menggunakan energi matahari . ada kelompok organisme yang mampu membuat bahan organik dari anorganik itu tanpa menggunakan cahaya tetapi menggunakan energi dari hasil reaksi kimia . lebih mudahnya melakukan anabolisme tanpa energi matahari yaitu dengan menggunakan energi yang berasal dan hasil dari reaksi-reaksi kimia, energi hasil reaksi kimia itu digunakan untuk membentuk bahan anorganik menjadi bahan organik , peristiwa biologi tersebut dikenal dengan Kemosintesis. Contoh khemosintesis misalnya dalam :
pembentukan sulfat oleh bakteri sulfur
pembentukan nitrat oleh bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri NC.NS dan NB.

Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu. Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).

Pembentukan bahan organik nitrat dari bahan anorganik NH3 Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Organisme yang melakukannya disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang dihasilkan tersebut akan digunakan untuk asimilasi karbon. ( ingat Reaksi gelap energi dapat dari Reaksi terang)

Contoh, bakteri nitrit : Nitrosomonas, Nitrosococcus , NitrosoBacter spt reaksi diatas

contoh lainnya : Bakteri belerang : Thiobacillus, Bagiatoa

2S + 2H2 O + 3O2 2H2 SO4 + 284, 4 kal.

Sebagaimana telah Anda ketahui, bahwa sumber energi pada proses reaksi penyusunan (sintesis) molekul gula (karbohidrat) dari molekul CO2 dan H2O yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup, adalah cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan cahaya sebagaisumber energinya. Contohnya pada beberapa mikroorganisme seperti bakteribelerang, bakteri nitrit, bakteri nitrat, dan bakteri besi memperoleh energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia. Jadi, jika pada proses penyusunanbahan organik yang menggunakan sumber energi dengan cara pengoksidasian (pemecahan) senyawa kimia disebut kemosintesis.
Beberapa bakteri kemosintesis ini mempunyai kemampuan seperti organism berklorofil, yaitu mampu membuat karbohidrat dari bahan mentah anorganik, tetapi mereka tidak menggunakan energi cahaya untuk melakukan hal itu. Pengubahan karbon dioksida menjadi karbohidrat dapat pula terjadi dalam sel-sel hewan seperti pada sel-sel tumbuhan. Reaksi "gelap" yang menentukan juga diketahui berlangsung dalam sel-sel bakteri kemoautotrop. Mereka memperoleh energi dan elektron-elektron dengan melaksanakan oksidasi beberapa substansi tereduksi yang ada di alam sekitarnya. Energi bebas tersedia oleh oksidasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan karbohidrat. Bakteri belerang yang kemoautotrop mengoksidasi H2S di tempat tinggalnya (mata air belerang) sehingga menghasilkan energi. Reaksinya sebagai berikut.

2H2S + O2 → 2S + 2H2O ÄG = 100 kkal

Kemudian energi ini dapat mereka pakai untuk mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat dengan cara yang sama seperti yang dilakukan bakteri belerang fotosintetik.

2H2S + CO2 → (CH2O) + H2O + 2S

Kelompok bakteri kemoautotrop lainnya ialah bakteri besi. (mereka bertanggung jawab atas sisik kecoklat-coklatan yang terbentuk di dalam tangki air atau toilet kakus). Mereka menyelesaikan oksidasi senyawa besi yang teroksidasi sebagian dan mampu merangkaikan energi yang dihasilkan oksidasi ini untuk mensintesis karbohidrat. Bakteri nitrifikasi juga kemoautotrof, mereka melakukan oksidasi NH3 yang dihasilkan dari protein oleh bakteri heterotrof dari hasil perombakan menjadi nitrat. Oksidasi ini menghasilkan energi untuk mendorong reaksi sintesis bakteri tersebut. Nitrat yang dihasilkan menyediakan keperluan nitrogen bagi tumbuhan. (Anshori, 2011)

Ada dua macam energi yang digunakan oleh makhluk hidup:

1. Sinar matahari. Organismanya disebut dengan organisma fotosintesis atau di kenal juga dengan organisma fototrofik.

2. Oksidasi senyawa kimia. Organismanya disebut dengan organisma kemosintesis kemotrofik atau autotrofik

Fotosintesis ada 2 macam, yaitu:

1. Fotosintesis tipe Cynobacteria. Fotosintesis tipe ini sama dengan fotosintesis yang terjadi pada tanaman tingkat tinggi dengan keseluruhan reaksi adalah.

CO2 + 2H2O ……sinar matahari…… H2O + [ CH2o ]n + O2

klorofil

dimana pada sistem fotosintesis ini terdapat 2 fotosistem yaitu fotosistem (PS) I dan II. Aliran elektron dari PS II ke PS I selanjutnya mengubah NADP+ menjadi NADPH. Aliran eletktron yang demikian dikatakan noncyelic phosphorilation.

2. Fotosintesis tipe Noncyanobacteria. Kelompok bakteri ini tidak memiliki fotosistim II untuk menfotolisis H2O. Dengan demi kian bakteri ini tidak pernah menggunakan air sebagai reduktan sehingga oksigen tidak pernah di hasilkan dari fotosintesis. Fotosintesis yang demikian berlangsung dalam keadaan anaerob, sehingga dikenal dengan fotosintesis anaerob. Jadi organisma ini memerlukan suplai senyawa organik sebagai donor hidrogennya Persamaan reaksi secara umum adalah:

Sinar matahari

CO2 +2H2A……………………….H2O + [CH2O]n + 2A

klorofil

Berdasarkan tipe pada reduktan dan pigmen fotosintesisnya kelompok bakteri ini dapat di bagi menjadi 3 family yaitu Chlorobiceae,Ceomaticeae, dan

rhodospirillaceae.

1. Chlorobiceae. Disebut juga dengan green-sulfur bacteria. Bacteri ini juga di gunakan hidrogen dan beberapa senyawa mengandung sulfat sebagai reduktanya.

2. Chromaticeae. Pada prinsipnya sama dengan Chomaticeae tetapi pigmen yang dimilikinya tidak hijau melainkan merah- jingga disebut dengan purle- surful- bacteria.

3. Rhodospirillaceae. Bakteri ini menggunakan hidrogen dan berbagai senyawa organik sebagai reduktan . contoh: Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.



Yang terpenting dari sebuah blog memang isinya, tapi keindahn juga dibutuhkan ,agar kita juga senang melihat blog tersebut dan mau berlama-lama pada blog tersebut,jika blog tanpa dihiasi dengan hal-hal yang membuatnya lebih indah diibaratkan gudang emas yang sudah jelek.

berikut saya akan berbagi cara menghiasi blog dengan memelihara anjing pada blog tersebut.
1.buka akun blogger terlebih dahulu
2.tambah gadget.
3.copi dan pastekan script di bawah ini.

<object type="application/x-shockwave-flash" style="outline:none;" data="http://abowman-dog-gadget.googlecode.com/svn/trunk/dog.swf?2?" width="200" height="200"><param name="movie" value="http://abowman-dog-gadget.googlecode.com/svn/trunk/dog.swf?2?" /><param name="AllowScriptAccess" value="always" /><param name="wmode" value="opaque" /><param name="bgcolor" value="FFFFFF"/></object>

4.lalu simpan.

itulah sedikit cara menghiasi blog yang saya bagikan pada teman-teman untuk kali ini.

selamat mencoba dan semoga bermanfaat bagi teman2 semua,..
Welcome to My Blog

my music

Dapatkan widget animasi ini !

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Hijroh Mustika -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -