Posted by : Hijroh Mustika Senin, 25 November 2013

Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan yang saling berhubungan , sangat khusus dan kompleks. Sistem saraf ini mengkoordinasikan, mengatur dan mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur aktivitas sebagian besar sistem tubuh lainnya. Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf diantara berbagai sistem. Fenomena mengenai kesadaran, daya pikir, bahasa, sensasi dan gerakan semuanya berasal dari sistem ini. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami, belajar dan berespon terhadap rangsangan merupakan hasil dari integrasi fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam kepribadian dan perilaku seseorang.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan sel schwan). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Neuron adalah sel-sel sistem saraf khusus peka rangsangan yang menerima masukan sensorik atau aferen dari ujung-ujung saraf perifer khusus atau dari organ reseptor sensorik dan menyalurkan masukan motorik atau masukan eferen ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar, yaitu organ-organ efektor. Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral). Sistem saraf pusat dilindungi oleh tulang tengkorak dan tulang belakang. Selanjutnya, sistem saraf pusat dilindungi pula oleh suspensi dalam cairan serebrospinalis (cerebrospinal fluid,CSF) yang diproduksi otak dalam ventrikel otak. Selain itu, juga dilindungi oleh tiga lapisan yang secara bersama-sama disebut sebagai meninges (durameter, arakhnoid, piameter).1 Spesifitas komunikasi kerja sel saraf bergantung dengan hubungan anatomis yang erat antara sel-sel saraf dan sel-sel sasaran mereka, sehingga setiap neuron memiliki rentang pengaruh yang sempit. Neurotransmitor dikeluarkan dengan distribusi yang sangat terbatas hanya ke sel-sel sasaran spesifik di dekatnya, kemudian dengan cepat mengalami inaktivasi oleh enzim-enzim di taut sel saraf sel sasaran atau diserapkan kembali oleh ujung saraf sebelum dapat mencapai darah. Sel sasaran untuk neuron tertentu memiliki reseptor untuk neurotransmitter yang bersangkutan, tetapi hal itu juga dimiliki oleh sel-sel ditempat lain, dan sel-sel tersebut juga akan berespon terhadap perantara yang sama tersebut apabila terpajan.  

Secara umum, sistem saraf bertanggung jawab untuk mengkoordinasi respon yang cepat san cermat. Sinyal - sinyal saraf dalam bentuk potensial aksi secara cepat merambat di sepanjang serat-serat sel saraf, menyebabkan pelepasan suatu neurotransmitter di ujung saraf yang akan berdifusi hanya dalam jarak yang sangat dekat ke sel sasarannya sebelum respon timbul. Respon yang diperantarai oleh sel saraf bukan hanya cepat, tetapi juga singkat, kerjanya dengan cepat terhenti karena neurotransmitter dengan cepat disingkirkan dari sasarannya. Hal ini memungkinkan penghentian respon, pengulangan respon yang berlangsung hampir dengan segera atau muncul respon alternatif dengan segera, bergantung pada keadaan (sebagai contoh, perubahan cepat perintah ke kelompok-kelompok otot yang diperlukan untuk mengkoordinasikan gerakan berjalan). Cara kerja ini menyebabkan komunikasi saraf berlangsung cepat dan cermat. Jaringan sasaran saraf bagi system saraf adalah otot-otot dan kelenjar, terutama kelenjar eksokrin.

Susunan anatomi sistem Saraf  secara garis besar terbagi menjadi 2 yaitu: Sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
a.       Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terbagi menjadi dua yaitu: encephalon, batang otak dan medula spinalis.
Encephalon terdiri dari: cerebrum dan cerebelum. Cerebrum berdasarkan lobusnya terbagi menjadi: lobus fontal, lobus parietal, lobus temporal, lobus occipital. Enchepalon dilindungi oleh tiga lapisan yaitu: duramater, araknoidmater, dan piamater. Batang otak terdiri dari: mesenchepalon, pons, dan medula oblongata.

Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf perifer terbagi menjadi:  12 pasang nervi cranialis dan 31 pasang nervi spinalis.
12 pasang nervi cranialis : N. olfactoris, N. opticus, N. occulomotoris, N. trochlearis, N. trigeminus, N. abducens, N. facialis, N. vestibulochoclearis, N. glossopharingeus, N. vagus, N. accesorius, N. hypoglossus. 31 pasang nervi spinalis terdiri dari 8 pasang nn. cervicales, 12 pasang nn. thoracici, 5 pasang nn. Lumbales, 5 pasang nn. Sacrales, 1 pasang nn. Coccygeus.

 
     Neuron:
-          Badan sel/soma/perikarion
-          Cabang neuroplasma à dendrit dan neurit (akson)
Dendrit adalah cabang yang pendek dan berfungsi untuk mengantarkan rangsang dari luar ke dalam sel saraf. Neurit (akson) adalah cabang neuroplasma yang panjang dan berfungsi untuk mengantarkan rangsang keluar dari sel saraf/ Ada akson memiliki selubung mielin dan ada yang tidak bermielin. Daerah yang tidak terlindungi selubung mielin disebut Nodus Ranvier. Mielinisasi berfungsi untuk meningkatkan kecepatan hantaran potensial aksi dan menghemat energi. Pada sistem saraf pusat, selubung mielin dibentuk oleh oligodendroglia dan pada sistem saraf perifer dibentuk oleh Sel Schwann.

4.      Fisiologi Kerja Sistem Saraf
Otak dan medulla spinalis merupakan organ yang penting dan vital bagi manusia, tubuh telah melindungi kedua buah organ ini dengan dua buah lapisan pelindung. Lapisan terluar merupakan tulang-tulang , tulang tengkorak yang melindungi otak serta tulang-tulang vertebra yang melindungi medulla spinalis. Lapisan bagian dalam terdiri atas membran yang disebut meninges.

Terdapat 3 lapisan berbeda yang menyusun meninges, yaitu
1.      Dura mater, merupakan suatu jaringan liat, tidak elastik yang terdiri dari dua lapisan, bagian luar dinamakan dura endosteal dan bagian dalam dinamakan dura meningeal.
2.      Membran arakhnoid, merupakan sebuah membrane fibrosa yang tipis, halus, dan avaskular. Meliputi otak dan medulla spinalis, tetapi tidak mengikuti kontur luar seperti pia mater.
3.      Pia mater, merupakan lapisan langsung yang berhubungan dengan otak, medulla spinalis, dan mengikuti kontur struktur eksternal.
Dura mater terbuat dari jaringan fibrosa pipih yang kuat, berfungsi sebagai lapisan terluar dari meninges dan juga sebagai periosteum terdalam dari tulang tengkorak.
Membran arakhnoid, lapisan yang lembut, seperti jarring laba-laba, terletak antara dura mater dan pia mater atau merupakan lapisan dalam dari meninges. Selanjutnya, lapisan transparan pia mater menjadi lapisan terluar pelindungi otak dan medulla spinalis yang juga berisi pembuluh darah. Ada beberapa ruang di antara maupun di sekitar meninges , diantaranya adalah :
1.      Ruang epidural. Ruang epidural terletak persis di bagian luar dura mater, tetapi masih di dalam tulang yang melapisi otak dan medulla spinalis. Ruang ini terdiri dari bantalan lemak dan jaringan konektif lainnya.
2.      Ruang subdural. Ruang subdural terletak antara dura mater dan membrane arakhnoid. Ruang ini berisi sejumlah kecil cairan serosa pelumas.
3.      Ruang subarachnoid. Ruang ini terletak di bawah membrane arakhnoid dan di luar dari pia mater. Ruang ini berisi sejumlah cairan serebrospinal.

   Pembagian Sistem Saraf

Sistem Saraf terdiri atas dua :
A. Sistem Saraf Pusat.
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ tersebut dilindungi juga oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat meninges.
Sistem Saraf Pusat terbagi atas 2 yaitu :
OTAK
Bagian-bagian dari otak adalah : 
OTAK BESAR
☺ Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri.
☺ Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. 
☺ Otak besar merupakan saraf pusat yang utama.
☺ Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.

OTAK TENGAH
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata, refleks penyempitan pupil mata.

OTAK BELAKANG
Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu :
☺ Jembatan Varol (pons Varolli)
Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
☺ Otak kecil (serebelum), 
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka.

☺ Sumsum lanjutan (medula oblongata).       
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak. 

Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal. 

2. Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf tepi terbagi atas 2 bagian juga yaitu :
a) 12 serabut saraf otak ( saraf kranial).
b) 31 pasang serabut saraf sum - sum tulang belakang.

Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Contohnya yaitu gerak jalan.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu :
☺Sistem saraf kepala (kranial).
☺Sistem saraf tulang belakang (spinal). 
Sistem saraf Tak Sadar
Sistem saraf yang gerakannya tanpa koordinasi dengan saraf pusat. Contohnya yaitu gerak refleks. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor.
Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
^ Saraf Simpatik
Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang.
Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih.

^ Saraf Parasimpatik
Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. 
Saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.
Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. How do I make money from playing games and earning
    These are the casino-roll.com three most หารายได้เสริม popular forms of https://jancasino.com/review/merit-casino/ gambling, and are explained in a very https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ concise and concise manner. The most gri-go.com common forms of gambling are:

    BalasHapus

Welcome to My Blog

my music

Dapatkan widget animasi ini !

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Hijroh Mustika -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -